MEDAN – Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Pusat mengapresiasi kinerja pengurus PMI Kota Medan dalam pembenahan UTD sekaligus mendorong penerapan GMP. Good Manufacturing Practices for Pharmaceutical Products atau GMP adalah sebuah sistem kualifikasi yang mengedepankan kelayakan produk (dalam hal ini darah) untuk menjadi produk obat.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua PMI Pusat Bidang UTD dan RS, dr. Linda Lukitari Waseso didampingi Kepala UTD PMI Pusat, dr. Ria Safitri dan dr. Susanti MM (staf), saat berkunjung ke UTD PMI Kota Medan di Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, Rabu (28/9/2016). “Terakhir saya berkunjung, UTD-nya masih di Ruko (rumah toko) dan jauh di bawah standar. Tapi sekarang kemajuannya sangat membanggakan. Kemajuan ini akan kami sampaikan pada pertemuan dengan pengurus pusat dengan harapan dapat menjadi contoh bagi UTD daerah lainnya,” ucap dr. Linda.
Menurutnya, peralatan yang kini dimiliki UTD PMI Kota Medan, berupa teknologi Apheresis, metode uji saring CLIA dan screening antibodi, termasuk lima terbaik di Indonesia. Kemampuan untuk menyediakan kebutuhan lebih dari 4.700 kantong darah dalam bulan September ini juga sudah memenuhi standar Internasional mengenai kebutuhan darah satu daerah yaitu 2 persen dari jumlah penduduknya.
“Untuk itu, UTD PMI Kota Medan diharapkan dapat menerapkan sistem GMP demi menjaga dan meningkatkan kualitas darah yang didistribusikan kepada masyarakat”, ucap dr Linda di hadapan Ketua PMI Kota Medan, Drs. H. Musa Rajek Shah, M.Hum didampingi Direktur UTD PMI Kota Medan dr. Harry Butarbutar, Sp.B, Wakil Direktur, Giri S. Hanin Dito, Wakabid I, H. Meiji Morico SH, M.Kn, Komandan Satgana, Wan Agus Baros, Bendahara, Syahruddin Siregar, SE, MM dan para staf ahli/khusus.
Dengan sertifikasi GMP, UTD PMI Kota Medan nantinya dapat memanfaatkan ekses plasma darah yang saat ini jumlahnya sangat besar, mencapai 40 persen. “Saya yakin, dengan pemerintah daerah yang mendukung, UTD PMI Kota Medan dapat memenuhi standar GMP tersebut. Kita juga berharap penggunaan SIMUDA (Sistem Informasi Manajemen Unit Donor darah) yang sekarang sudah diupgrade menjadi SIM Donor Darah tetap dioptimalkan”, imbau dr Linda seraya berjanji membantu untuk pengadaan mobil donor darah bagi UTD PMI Kota Medan.
Sebelumnya, Ketua PMI Kota Medan Drs. H. Musa Rajek Shah, M.Hum menuturkan, bahwa permintaan darah ke UTD PMI kota Medan saat ini semakin tinggi. Untuk itu, pihaknya berharap bantuan dari PMI Pusat khususnya dalam pengadaan mobil donor darah. Pria yang akrab disapa Ijeck juga menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Medan melalui Walikota Drs. H.T. Dzulmi Eldin, S MSi, akan membantu pengadaan mobil ambulans dan call centre 118.
“Dalam audiensi dengan Pak Walikota belum lama ini, Pemerintah Kota Medan akan membantu 10 mobil ambulans yang dapat dimanfaatkan masyarakat secara cuma-cuma. Begitu juga untuk peralatan call centre 118 agar dapat kembali difungsikan,” paparnya. (red)