MEDAN – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan, Drs. H. Musa Rajek Shah, M.Hum diwakili Wakil Ketua Bidang (Wakabid) Organisasi dan Sumber Daya, H. Meiji Morico, SH, M.Kn meresmikan renovasi Tugu Juang 45 di Desa Liang Pematang, Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deliserdang, Kamis (22/12/2016).
Renovasi Tugu Juang 45 tersebut merupakan rangkaian kegiatan bakti sosial yang digelar tim Ekspedisi Kemanusiaan PMI Kota Medan dalam rangka peringatan Hari Relawan yang jatuh pada 26 Desember 2016. Wakabid. Relawan dan PMR PMI Kota Medan, Esti Pibrianto, S.Pd dengan turut berpartisipasi merenovasi Tugu Juang tersebut diharapkan dapat menumbuhkan semangat juang dalam diri para relawan. Khususnya untuk merespon berbagai permasalahan kemanusiaan di tengah-tengah masyarakat.
Tugu Juang 45 itu sendiri merupakan tempat persinggahan para pejuang kemerdekaan yang melakukan perjalanan dari Medan menuju Brastagi. Karena itu, tim Ekspedisi Kemanusiaan PMI Kota Medan menggandeng masyarakat sekitar untuk merenovasi salah satu asset nasional tersebut. Setelah dibersihkan, tim lalu mengecat ulang mengikuti relief yang ada dan membuat pagar di sekeliling tugu. Keesokan harinya, dilakukan pembangunan podium dan pembuatan plang untuk Sekolah Dasar (SD) Negeri 107434 yang sudah rusak.
“Melanjutkan pesan Ketua PMI Kota Medan, Bapak Musa Rajek Shah, kita juga melakukan sosialisasi bahaya penggunaan narkoba. Alhamdulilah, desa ini belum terkontaminasi mengingat perjalanan yang menbutuhkan waktu tiga jam. Kita berharap itu dapat dipertahankan,” ucap Esti Pibrianto.
Pada kesempatan itu, juga diserahkan bantuan yang berhasil dihimpun Posko Kemanusiaan PMI Kota Medan berupa perlengkapan sekolah berupa seragam, tas, sepatu, buku tulis kepada 17 siswa SDN 107434 serta kemeja batik PMI Dan tas bagi para guru. Kehadiran Tim Ekspedisi Kemanusiaan PMI Kota Medan ini pun disambut antusias Kepala Desa Liang Pematang, Bahagia Tarigan didampingi Kepala Sekolah SDN 107434, H. Silaban serta warga. Apalagi, permohonan kepada pemerintah untuk renovasi Tugu Juang yang disampaikan bertahun-tahun lalu tak juga ditanggapi.
Warga bahkan membekali satu goni salak khas Desa Liang Pematang kepada rombongan yang diserahkan kepada Wakabid. Organisasi Dan SDM, H. Meiji Morico, SH, M.Kn.
Kegiatan dilanjutkan dengan tapak tilas menelusuri rute perjuangan hingga ke Tanah Karo. Rute yang hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki itu pula menjadi pilihan warga untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Hanya saja, bila warga sekitar membutuhkan waktu empat jam, para relawan harus menghabiskan waktu hingga enam jam untuk tiba di jalan besar. Tetap semangat, SIAMO! (red)