PHDI Sebut UTD PMI Kota Medan Lebih Baik

MEDAN-Majelis Hindu atau Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Medan memberi apresiasi terhadap keberadaan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan di bawah pimpinan Drs H Musa Rajek Shah MHum. Hal itu disampaikan Ketua PHDI Kota Medan Siwaji Raja saat menyambangi Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Medan di Jl Perintis Kemerdekaan, Medan, Rabu (21/9/2016). Turut serta perwakilan Peradah Indonesia Sumut, Kesatuan Mahasiswa Dharma Indonesia (KMHDI), Prajanithi dan Peradah Indonesia Deliserdang.

“Terakhir saya donor ketika masih di Kampung Durian dan saat ini UTD-nya jauh lebih baik. Baik dari sisi peralatan yang jauh lebih baik maupun pelayanannya yang ramah dan profesional,” ucapnya.

Untuk itu, pihaknya akan mensosialisasikan perubahan signifikan tersebut kepada seluruh anggota PHDI Kota Medan dengan harapan membangun pandangan baru terhadap kegiatan donor darah itu sendiri. Raja juga berharap pihaknya dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang dilaksanakan PMI Kota Medan. Sebagai bentuk keseriusan, dalam waktu dekat, PHDI Kota Medan akan melakukan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PMI Sumut untuk kegiatan donor darah.

Ketua PMI Kota Medan Drs H Musa Rajek Shah yang akrab disapa Ijeck menyambut baik kedatangan PHDI Kota Medan. Kerjasama yang dijalin nantinya diharapkan dapat meningkatkan pelayanan terhadap masalah-masalah kemanusiaan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Kota Medan.

“PMI sangat membutuhkan dukungan segenap elemen masyarakat, mengingat tugas dan tanggungjawabnya yang besar. Karena PMI tidak lagi hanya mengurusi darah, juga masalah sosial dan kemanusiaan,” ucap Ijeck didampingi Direktur UTD PMI Kota Medan dr Harry Butarbutar Sp.B dan Komandan Satgana, Wan Agus Baros.

Ijeck juga memastikan bila peralatan yang digunakan di UTD PMI Kota Medan sudah memenuhi standar nasional dan masuk dalam 5 terbaik se-Indonesia. Pihaknya pun terus meningkatkan pelayanan dan kualitas darah yang akan didistrubusikan ke masyarakat. Saat ini, UTD PMI Kota Medan sudah menggunakan teknologi Apheresis dan metode uji saring CLIA yang dapat mengidentifikasi penyakit Hepatitis B, C, Sipilis dan HIV/AIDS. Dalam waktu dekat, UTD PMI Kota Medan sudah memiliki screaning antibody.

“Jadi, biaya sebesar Rp360 ribu perkantong darah itu merupakan standar PMI se-Indonesia yang digunakan untuk seluruh proses pengambilan darah. Dari pembelian kantong darah, biaya operasionalnya juga pemeriksaan kualitas darah yang menggunakan peralatan canggih dan mahal. Sehingga darah yang didistribusikan oleh PMI benar-benar aman,” beber Ijeck.

Direktur UTD PMI Kota Medan dr Harry Butarbutar Sp.B juga memberi penjelasan akan manfaat yang didapat dari donor darah. Salah satunya mencegah pendonor dari beberapa penyakit paling mematikan. Yaitu stroke, serangan jantung dan hipertensi. Rombongan PHDI Kota Medan juga mendapat penjelasan mengenai profil, sejarah singkat PMI Kota Medan yang disampaikan Wakil Direktur UTD PMI Kota Medan, Hanin Dito. Bahwa di bawah kepemimpinan Ijeck, PMI Kota Medan melalui unit Satgana, Ambulans dan Relawan/KSR, aktif dalam menangani bencana seperti mengevakuasi korban Pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jl Jamin Ginting Padangbulan, 2015 lalu, erupsi Gunung Sinabung, banjir bandang di Sibolangit juga korban kebakaran di Kota Medan. (red)

This entry was posted in Umum and tagged .
HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com