Musyawarah Kerja | Ketua PMI Medan: Kita Bukan Cari Popularitas

MEDAN – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan memberhentikan enam pengurus PMI Kecamatan, diantaranya Medan Tuntungan, Selayang, Barat, Helvetia, Kota dan Belawan. Pemberhentian tersebut karena berbagai alasan, seperti tidak menjalankan tugas atau tidak aktif, meninggal dunia dan sebagainya.
“Setiap tahun kita buat penilaian terhadap seluruh PMI di kecamatan. Tetapi, mereka yang tidak aktif sudah kita kasih teguran, tetapi tidak ada juga perubahan. Maka kita berhentikan, karena dalam AD/ART, PMI Medan berhak memberhentikan pengurus kecamatan, alasan-alasannya ada di AD/ART,” kata Ketua PMI Kota Medan Drs. Musa Rajekshah, M.Hum yang akrab disapa Ijeck saat membuka Musyawarah Kerja PMI Kota Medan di Garuda Plaza Hotel, Jumat (10/02/2017) sore.
Ia pun mengingatkan, sebagai pengurus sebuah lembaga kemanusiaan, harus siap berkorban pikiran, waktu dan tenaga. Karena tidak ada paksaan untuk menjadi pengurus di PMI. Apalagi PMI Kota Medan siap memasilitasi kegiatan-kegiatan pengurus kecamatan. Seperti penyediaan seragam, plank markas, serta pelatihan pertolongan pertama.
“Kita di sini bukan cari popularitas atau keuntungan pribadi maupun kelompok. Hanya berharap pengurus aktif dalam hal organisasi dengan menjaga kekompakan dan kebersamaan,” tegas Ijeck yang juga Ketua Pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia (Pengprov IMI) Sumut dan Ketua Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Sumut ini.
Ijeck lalu mengingatkan seluruh peserta dengan kondisi Unit Transfusi Darah (UTD) dan Markas Kota PMI Medan yang jauh lebih baik dari kepengurusan sebelumnya. Begitu juga dengan roda organisasi dan kegiatan yang kian aktif. Bahwa keberhasilan tersebut diraih dengan kebersamaan dan keikhlasan seluruh pengurus dalam bekerja.
Karena itu, tahun ini ia meminta pengurus kecamatan mencari Korps Sukarelawan PMI untuk membantu meringankan beban korban bencana. Sebab, saat ini PMI tak hanya bicara donor darah tetapi juga masalah-masalah kemanusiaan.
“Saya juga meminta seluruh pengurus kecamatan menyusun program kerjanya. Saya akan berjuang untuk melobi Pemko dan DPRD agar ada anggaran seperti yang dijanjikan saat audiensi kepada Ketua DPRD Medan beberapa waktu lalu,” imbaunya.
Pelaksanaan Musyawarah Kerja PMI Kota Medan ini mendapat apresiasi dari Ketua PMI Sumut DR H Rahmat Shah yang diwakili Anggota Pengurus Usiono MA. “Dari seluruh musyawarah kerja, PMI Kota Medan yang paling ramai pesertanya. Hendaknya program yang disusun nantinya benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” harapnya.
Usi juga berharap PMI Kota Medan melalui pengurus kecamatan dapat merekrut relawan. Idealnya, jumlah relawan adalah 10 persen dari jumlah penduduk Kota Medan.
Sebelumnya, Ketua Musyawarah Kerja PMI Kota Medan yang juga Wakil Ketua Bidang (Wakabid) Penanggulangan Bencana, Drs. M. Rifai, M.Pd melaporkan, kegiatan yang bertemakan ‘Totalitas Pengabdian untuk Masyarakat’ ini diikuti oleh 110 peserta, yakni pengurus PMI, staf ahli, kecamatan, unit PMI Kota Medan, dan lainnya.
“Kiranya, dari musyawarah kerja ini, kita dapat menyusun program yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Kota Medan pada umumnya dan kemajuan organisasi pada khususnya,” tutur Drs. M. Rifai, M.Pd.
Pada kesempatan itu, secara simbolis, Ketua PMI Kota Medan menyerahkan cenderamata kepada pendonor ke-100 yang akan menerima PIN Emas di Istana Kepresidenan dalam waktu dekat.  Kegiatan diakhiri dengan foto bersama Pengurus PMI Kota Medan dengan Pengurus PMI Kecamatan dan Unit PMI Kota Medan.
PMI Kecamatan Medan Denai Terbaik
Di akhir pelaksanaan Musyawarah Kerja, Pengurus PMI Kota Medan memberi penghargaan kepada Pengurus PMI Kecamatan Medan Denai yang terpilih sebagai pengurus kecamatan terbaik.
Penghargaan berupa peralatan fogging, sertifikat dan PIN diserahkan langsung oleh Ketua PMI Kota Medan, Drs. Musa Rajekshah, M.Hum didampingi Sekretaris John Lubis, Ketua Panitia Musyawarah Kerja, Drs. M. Rifai, M.Pd dan Anggota Pengurus PMI Sumut Usiono, MA kepada Ketua Pengurus PMI Kecamatan Medan Denai, Ismail Harahap, S.Sos.
“Dari pertimbangan seluruh pengurus, kita akhirnya memutuskan memberi alat fogging sebagai hadiah. Dengan alat ini, saya berharap kawan-kawan Pengurus PMI Kecamatan Medan Denai dapat lebih aktif melayani masyarakat di lingkungannya,” pesan Ketua PMI Kota Medan yang akrab disapa Ijeck.
Di samping itu, tambahnya, Pengurus PMI Kecamatan Medan Denai juga dapat mencari pemasukan untuk kas dengan menggelar fogging ke perusahaan-perusahaan swasta di sekitarnya.
Pemilihan PMI Kecamatan Terbaik dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari evaluasi terhadap kepengurusan di kecamatan. Kegiatan tersebut diharapkan dapat memotivasi seluruh pengurus kecamatan untuk aktif melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya di tengah-tengah masyarakat.
Ada empat kriteria yang menjadi penilaian, yaitu keberadaan markas, keanggotaan, peran di masyarakat dan administrasi. Dalam hal ini, PMI Kecamatan Medan Denai yang dilantik dan diresmikan oleh Wakil Walikota Ir Akhyar Nasution, 16 November 2016 lalu telah memiliki markas yang juga taman bacaan bagi warga sekitar. Mereka juga aktif melaksanakan sosialisasi donor darah.
Atas penghargaan tersebut, Ketua Pengurus PMI Kecamatan Medan Denai, Ismail Harahap, S.Sos mengucapkan terimakasih kepada segenap Pengurus PMI Kota Medan serta jajaran PMI Kecamatan.
“Terimakasih Ketua PMI Kota Medan, Bapak Drs. Musa Rajekshah atas bimbingn dan dukungan yang diberikan kepada PMI Kecamatan Medan Denai. Begitu juga ucapan terimakasih kepada Pengurus PMI Kota Medan serta kawan seperjuangn PMI se-Kecamatan Kota Medan,” tulis Ismail di grup WhatsApp PMI Se-Kota Medan. (red)
This entry was posted in Umum and tagged .
HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com