Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Cabang Medan akan terus melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga yang ada untuk memenuhi stok darah di Medan.Mereka akan memanfaatkan mobil khusus untuk menghimpun darah,termasuk saat Ramadhan.
Direktur Unit Donor Darah PMI Cabang Medan, Delyuzar, mengatakan, PMI Kota Medan akan menerima satu mobil untuk unit donor darah yang dapat menampung delapan pendoroh darah. Dengan mobil ini, imbuhnya, PMI akan keliling ke masjid- masjid pada hari Jumat dan ke gereja-gereja pada hari Minggu untuk bisa memenuhi kebutuhan darah tersebut.
Kata Delyuzar, fungsi mobil keliling ini sebenarnya sudahdilakukan dengan memasang tenda- tenda PMI di tempat-tempat tertentu. Namun, tenda ini masih belum dimanfaatkan dengan maksimal. “Awalnya, pemakaian mobil ini masih sekadar menjalin kerja sama yang sudah ditentukan, tetapi untuk ke depan kami akan jemput bola ke lapangan,”jelasnya. Dia berharap,mobil keliling ini sudah bisa beroperasi pada Ramadhan nanti.“Namun karena puasa,kegiatan akan dilaksanakan pada malam hari,”jelasnya.
Delyuzar juga mengungkapkan, PMI Cabang Medan sudah bisa memenuhi 40% permintaan darah warga kota Medan dari jalur sukarela.Kondisi ini terjadi karena semakin banyak warga yang sadar untuk saling berbagi, sehingga stok darah di PMI jadi semakin membaik. Pada 2010, PMI Medan hanya bisa memenuhi 25% permintaan darah dari kebutuhan 100 kantong per hari. Jadi kalau dihitung sejak Januari, sambungnya, pelan-pelan ada peningkatan stok darah yang ada di PMI Cabang Medan.
“Kami berharap ke depan, target PMI Medan dapat memenuhi stok darah minimal 14 hari dapat tercapai.
Sekarang, PMI sering mengadakan kegiatan donor darah, kadang sampai tiga tempat per hari. Namun masih belum sebanding dengan permintaan darahnya,” terang dokter spesialis patologi anatomi ini. Dengan pemenuhan stok darah di PMI, jelas Delyuzar, masyarakat diharapkan tidak memerlukan lagi donor pengganti dari keluarga yang selama ini digunakan jika stok darah habis atau tidak ada.
Sementara itu,Ketua PMI Sumut, Rahmat Shah, meyakini bahwa animo masyarakat untuk berbuat baik dan mulia, salah satunya dengan mendonorkan darah, cukup tinggi.Ini menunjukkan bahwa sosialisasi dan edukasi tentang manfaat donor darah mulai terlihat hasilnya. Dia juga menjamin tidak akan ada tindakan jual beli darah untuk kepentingan pribadi orang-orang atau kelompok tertentu.“ Kalaupun ada biaya penebusan darah yang harus dibayar masyarakat, itu merupakan pengganti biaya operasional transfusi, seperti biaya kantong darah, regensia, dan biaya operasional lainnya.
Sumber : Waspada